Minggu, 28 Juni 2015

NATO (North Atlantic Treaty Organization) : Aliansi Pertahanan Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa


Sumber : defence.pk
            Dalam Teori Balance of Power, Prinsip keseimbangan kekuasaan, akan membuka peluang bagi terbentuknya sistem keamanan kolektif, dimana tindakan agresi individual akan berhadapan dengan kekuatan kolektif opini dunia dan militer (Burcill dan Linklater, 2009).
            Realisme kontemporer memiliki pandangan bahwa hal yang paling mendasar dalam sebuah keamanan adalah dengan mempertimbangkan kapabilitas militer dan aliansi. Thucydides dan realis klasik lebih umum menyatakakan bahwa kekuatan militer dan aliansi seperti dua sisi mata pedang, di satu sisi mereka bisa memprakarsai perang di satu sisi mencegah adanya perang. Kapabilitas dan aliansi bisa menjadi penjaga dalam hubungan internasional yang berat dan jungkir balik, namun tidak bisa menjadi pemelihara adanya kedamaian atau independen atas aktor (Smith, 2007).
            Sementara itu, mekanisme untuk terbentuknya The Balance of Power adalah dengan membentuk aliansi. Aliansi didefinisikan sebagai sebuah hubungan kerjasama keamanan yang formal atau informal antara dua atau lebih negara-negara yang berdaulat (Waltz, 1987).
            Dalam pembahasan kali ini, penulis bermaksud untuk memfokuskan studi kasus Aliansi Pertahanan di Atlantik Utara atau biasa disebut dengan NATO (North Atlantic Treaty Organitation) yang merupakan aliansi pertahanan dengan beranggotakan negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Sejarah Pembentukan NATO
          
Sumber : en.wikipedia.org
Untuk mencegah terjadinya perang pasca Perang Dunia II serta adanya kekhawatiran akan adanya penyebaran ideologi komunisme yang dilakukan oleh Uni Soviet, Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa Barat pada waktu itu yaitu, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Kanada, Italia, Portugal, 
Islandia, Denmark dan Norwegia sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi intra-govermental dengan maksud untuk melakukan pertahanan keamanan bersama yaitu dengan membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organitation) pada tanggal 14 April 1949 di Washington DC, Amerika Serikat.
            Latar belakang pembentukan NATO sendiri berdasakan website resminya, dilatar belakangi oleh 3 hal utama yaitu “In fact, the Alliance’s creation was part of broader effort to serve three purposes : detering Soviet expansionism, forbidding the revival of nasionalist militarism in Europe through a strong Nort America precence on thea continent, and encouraging European  political integration.” (nato.int 2012). Kemunculan NATO pada era perang dingin juga tidak lepas dari mutual interest (kepentingan bersama) yang dimiliki oleh negara-negara Eropa, dimana keinginan untuk bersatu atas latar belakang sejarah kelam pada masa perang, mendorong semangat perdamaian dan keamanan bersama melalui pembentukan pakta pertahanan berbasis militer tersebut.

Strukur, Tujuan dan Fungsi NATO
            NATO bermarkas di Brussels, Belgia. Segala bentuk urusan yang berkaitan dengan keamanan, politik, maupun militer negara-negara anggota NATO telah dipusatkan disana sejak awal pembentukannya. Berbicara mengenai struktur sekaligus peran dari negara-negara anggota, hal tersebut terangkum dalam Dewan NATO. Setiap negara anggota memiliki representasi sebagai ambassadors yang memiliki kedudukan dan peran sebagai penasehat dalam setiap pengambilan keputusan. Dewan NATO sendiri terdiri dari para menteri pertahanan negara anggota yang memiliki kedudukan dan peran sebagai pengambil  keputusan dalam organisasi. Setiap minggunya Dewan NATO mengadakan pertemuan dan memiliki agenda besar untuk mengadakan summit setiap satu atau dua tahun sekali untuk memutuskan tantangan bersama dan proyek kerjas yang dihadapi aliansi (nato.int 2012).
Sumber : www.tolonews.com
            Dalam pelaksanaanya, NATO memiliki dua unit komite yaitu civilian committee dan military committee dimana keduanya saling bersinergi untuk menjalankan NATO. NATO juga memiliki seorang Sekretaris Jendral yang dipilih setiap 4 tahun sekali. Posisi Sekretaris Jendral tersebut saat ini diduduki oleh Anders Fogh Rasmussen yang merupakan mantan perdana menteri Denmark.
           Keanggotaan negara anggota NATO sendiri sampai saat ini berjumlah 28 negara. Penambahan anggota yang signifikan tersebut menyusul dengan adanya perluasan yang dilakukan NATO sejak tahun 1952. Salah satu hal yang menarik dari perluasan ini adalah fakta bahwa mantan anggota-anggota aliansi Blok Timur yang diprakarsai oleh UUSR Pakta Warsawa yaitu Cekoslovakia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Polandia yang juga merupakan rival dari aliansi NATO memutuskan untuk bergabung dengan NATO.
            Berikut ini merupakan tujuan-tujuan di bentuknya NATO :
  • Menyelesaikan sengketa secara damai
  • Menghapuskan sengketa politik ekonomi internasional
  • Menghindarkan pengguanaan ancaman kekerasan militer dalam hubungan internasional.
  •  Saling membantu dan membela negara sesama anggota NATO.

Dalam dokumen resmi NATO, terdapat tiga fungsi utama sebagai aliansi dan organisasi keamanan regional yaitu collective defense, crisis management, dan cooperrative security through partnership.
The Alliance is committed to protecting its members trough political and military means. It promotes democratic values and is dedicated to the peaceful resolutions of disputes. If diplomatic effort fail, it has the military capability needed to undertake collective defence and crisis-management operations alone or in cooperation with partner countries and international organizations.” (nato.int 2012).

Peran NATO sebagai Aliansi Pertahanan pada Era Perang Dingin
            Pada awalnya pembentuk NATO memang dimaksudkan untuk menghalau pengaruh ideologi komunisme yang semakin meluas dan mulai memasuki kawasan Eropa. Selain itu pembentukan NATO juga dilakukan untuk mengembalikan keselarasan dan menjaga keamanan di wilayah negara anggotanya. Namun dibalik itu semua terdapat sebuah kepentingan besar yang dimiliki Amerika Serikat dalam pembentukan NATO yaitu menyebarkan ideologi demokrasi  terhadap negara anggota NATO. Maka dari itu tidaklah heran jika pada era perang dingin, tujuan pembentukan NATO yang awalnya di dasarkan pada aliansi pertahanan menjadi mengarah pada aliansi politik. Hal tersebut kemudian dimanfaat dengan sangat baik oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat dalam kebijakan ‘open door policy’nya mengadakan perluasan dengan melakukan perekrutan terhadap anggota-anggota baru NATO. Hasilnya, pada tahun 1952 Yunani dan Turki ikut bergabung. Tiga tahun kemudian Jerman Barat menyusul. Dan kemudian Spanyol juga turut bergabung pada tahun 1982. Keanggotaan NATO yang bebas serta tidak adanya paksaan untuk bergabung merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penambahan anggota tersebut.

Peran NATO sebagai Aliansi Pertahanan pada Era Pasca Perang Dingin
            Dengan runtuhnya tembok berlin sebagai simbol runtuhnya salah satu kekuatan besar dunia yaitu Uni Soviet, memunculkan sebuah pertanyaan ‘Apakah keberadaan NATO masih dibutuhkan?’ Jawabannya adalah Ya. Peran NATO yang sebelumnya termuat dalam bingkai collective selfdefense, setelah perang dingin berakhir telah bertransformasi perannya sebagai crisis management dan peace keeping. NATO semakin disibukan dengan perannya yang baru dalam berbagai kegiatan perdamaian internasional melalui beberapa mandat yang diberikan PBB pasca perang dingin. Beberapa kasus yang pernah di tangani NATO adalah sebagai berikut :
  •         NATO Intervention in Bosnia & Herzegovina 1992


Sumber : en.wikipedia.org
EA-68 Prowler mendukung Joint Endeavor dari CVN-73
  •          Kosovo Intervention 1999


Sumber : en.wikipedia.org
  •          Afganistan War 2001


Sumber : english.alarabiya.net
Tampak para tentara NATO sedang melakukan operasi militer di Afganistan
  • .      Iraq War 2003


Sumber : www.arrc.nato.int
NATO melakukan misi pelatihan untuk membantu pasukan keamanan Iraq
  •     Libya Intervention 2011


Sumber :  blogs.telegraph.co.uk
Serangan Intervensi NATO di Libya
Penanganan yang diberikan NATO atas mandat PBB tersebut dilakukan atas misi perdamaian dalam menjaga kestabilan keamanan internasional.



DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Adam, Simon. 2008. Sejarah Dunia. Jakarta: Erlangga
Smith Steve et al, International Relations Theories: Diciplines and Diversity. Chapter 3: Classical Realism, Ricard Ned Lebow, (New York, Oxford University Press, 2007)
Scott Burshil and Linklater, Teori-Teori Hubungan Internasional, (Bandung: Nusa Media 2009)
Stephen M. Waltz, Origins of Alliance. Itacha : Cornel University Press, 1987
Website Resmi :
A Short History of NATO. 2012. Dalam halaman http://www.nato.int/history/nato-history.html (diakses Minggu, 28 Juni 2015)
What is NATO? An Introduction to the Transatlantic Allience (PDF Version). 2012. Dalam halaman http://www.nato.int/cps/en/natolive-/what_is_nato.html (diakses Minggu, 28 Juni 2015) 

1 komentar:

  1. Titanium pans | TITIAN BALLS | TITIAN BALLS | TITIAN BALLS | TITIAN BALLS | TITIAN BALLS
    TITIAN does titanium have nickel in it BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN titanium teeth dog BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. titanium dioxide TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. ford fusion hybrid titanium TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN BALLS. TITIAN is titanium a conductor BALLS. TITIAN BALLS.

    BalasHapus